Senin, 02 November 2009

I Feel So Sad

He hurt me until it was unbearable, until I was crying, so I did not have his spirit to continue all this love. He cornered me, by the way always thought that what I did was right, and whatever he did was wrong in my eyes. He always thought like that when we were at loggerheads.

Jumat, 23 Oktober 2009

Tanya yg Buatku Kesal!!!

Entah percaya atau tidak, apa ini fakta yang berbentuk tanya, ataukah tanya serupa fakta? Enyahkan saja semua yang semu. Hilangkan saja semua yang kabur. Wujudkan mendung biar jadi hujan.

Rabu, 16 September 2009

Nuansa Libur Bgdz...!!!

Haduuuuuuuuuwh... Udah H-3* (*Klo lebarannya tgl 20 yaaa), kenapa kampus gw masih mengefektifkan kuliah syh???! Padahal ditempat laen udah pada libur tuh mahasiswa2nya. Udah tinggal menyibukkan diri dengan persiapan2 berlebaran. Yang belum beli baju ya beli-beli baju, yang belum punya sepatu ya beli-beli sepatu, yang blm punya tiket mudik mah juga lg beradu strategi utk dapet tiket alat transportasi yang sesuai keinginannya. Yang berbakat bikin kue lebaran, maupun yang mungkin memaksakan diri agar berbakat, pun sedang sibuk mempraktekan resep aneka kue lebaran.

Yang brprinsip hidup hemat dan sangat kreatif, pasti dari sekarang udah pada menyibukkan diri menganyam julur-julur janur menjadi ketupat yang cantik, ya walaupun ntar pas hari H itu nasip ketupat cantiknya juga tragis teriris pisau, karena mau dimakan kan isi ketupatnya itu. Yang hobi berkreasi interior rumah, udah mulai deh yang namanya melayout aksesoris-aksesoris keren dirumahnya, mengeksiskan vas-vas bunga diruangan, taruh wewangian yang menyegarkan, bersih-bersih perabot biar pada kinclonk lagi, bahkan sampe yang namanya ngecat-ngecat tembok dan pagar rumah juga udah jamak ditemui. Itulah serunya lebaran di Indonesia kita tercinta ini, semua serba remponk dan seru juga pastinya.

Nah, gw, hari gini, masih aja ada kewajiban buat kuliah beserta ngerjain tugasnya juga. Untung kemaren udah diselesaikan, jadi ya hari ini bisa mengerjakan yang lain. Kegiatan rumah tangga (*alias di kostan) pun sudah saya selesaikan semalam sepulang kuliah, mulai dari nyapu, ngepel, nyuci piring, nyuci baju, bahkan nyuci sepatu juga sudah dilaksanakan dengan baik, dan menyisakan pegel-pege tentunya. Karena besok, setelah sahur kan mau capcuuuz mudik, jadi ya harus meninggalkan kamar kostan dalam keadaan layak, jangan sampe nyamuk n cicak pun enggan bertandang (saking busuknya kamar, red), hehehehe. Jadi ntar waktu kembali lagi ke kostan, pekerjaannya sudah tak terlampau banyaaaaaak.

Senangnya lagi, untung kmrn, walaupun cuma selama sekitar 2jam, masih sempet berburu sepatu sandal lucu, cardigan, bahkan sampe underwear di dua lokasi perbelanjaan yang berbeda yang ada di bilangan Depok. Jadi walaupun kemaren dari siang mpe sore berkutat dengan tugas matakuliah MPK-1 yang ajib bgdz itu, dan masih dalam keadaan berpuasa, tapi sorenya tetep menyempatkan diri buat eksis belanja, yukz mariii... Hihihihihiiii... Tugas kelar, belanja usai, hati pun senang. Hahahahaaaaaaay...


Okelah, selamat menyambut lebaran, seharusnya syh ya kita emang jangan cuma prepare hal-hal fisik begitu, hati kita juga dooonk! ^_^
Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Wassalam.

Jumat, 11 September 2009

Wanita Harus Selektif Memilih Produk Pemutih Kulit, Gunakan yang Alami!

Kecerdasan, Kepribadian menarik dan kecantikan fisik itu penting bagi seorang wanita, namun apakah kecantikan fisik yang dimaksud menjadi sesuatu yang “harus”? Apakah memikat hati sang pria pujaan hati harus dengan kulit putih? Semua itu bak sihir yang membuat para wanita berlomba-lomba memutihkan kulitnya (khususnya wajah) dengan berbagai cara. Terkadang bukannya kulit putih cantik malah nampak wajah yang mengelupas dan memerah.

Cantik dalam perspektif wanita modern bukan hanya sekedar kecerdasan berpikir, perilaku yang baik, kepribadian yang menarik. Bukan hanya ketiga hal tersebut yang menjadi sesuatu yang harus dimiliki setiap wanita namun sekarang ini kecantikan secara fisik juga membutuhkan perhatian ekstra untuk para wanita. Tidak dapat dipungkiri kecantikan fisik yang biasa mereka maksud adalah tubuh proporsional, kulit wajah dan tubuh yang putih, halus, bercahaya dan awet muda. Berbagai produk-produk pemutih kulit pun membanjiri pasar kosmetika. Mulai dari krim pemutih yang dapat menghilangkan noda/flek hitam di wajah, krim pemutih disertai kandungan anti keriput, krim pemutih yang menjanjikan dapat memutihkan kulit dalam waktu singkat (hanya dalam beberapa hari saja), pemutihan kulit melalui proses penyuntikan,dan berbagai macam cara untuk memutihkan kulit yang banyak ditawarkan di klinik-klinik dan salon kecantikan mulai dari cara dan alat yang tradisional hingga menggunakan alat-alat yang modern.

Namun, apakah putih, halus, bercahaya dan awet muda menjadi sesuatu yang mutlak dibanding nilai kesehatannya? Ini yang kadang terlupakan oleh para wanita “pemburu” kulit putih. Sesungguhnya wajah yang putih dan bersinar itu tidak harus dihasilkan dari produk-produk pemutih kulit yang kini banyak ditawarkan di pasaran. Pemanfaatan bahan-bahan alami dari tanaman dapat mengurangi resiko atau efek samping pada kulit, dibandingkan dengan penggunaan pemutih yang berbahan dasar kimiawi. Berikut ini merupakan beberapa bahan alami yang berkhasiat untuk keindahan dan kesehatan kulit :

Banyak mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan dan air putih membantu menyehatkan dan membuat kulit tampak sehat dan bercahaya. Kandungan-kandungan antiseptic yang ada di dalam Bengkoang (Pachyrrhizus Erosus) sangat baik untuk mengatasi berbagai keluhan kulit, gatal-gatal, jerawat dan lain-lain. Juga bisa digunakan sebagai masker, yang berguna untuk mengencangkan sekaligus memutihkan kulit wajah maupun tubuh; Wortel (Daucus Carota) mampu memberi nutrisi pada kulit, memperbaiki sirkulasi O2, memutihkan kulit, menjaga kelembaban kulit dan mencegah kulit keriput – B carotin dan pro vit A yang kaya pada wortel akan membantu pembentukan epitel kulit baru ,memberi kesegaran dan kesehatan kulit alami; Lidah Buaya (Aloevera) mengandung saponin yang mempunyai kemampuan membunuh kuman, serta senyawa antrakuinon dan kuinon sebagai antibiotic dan penghilang rasa sakit. Ia juga merangsang pertumbuhan sel baru pda kulit. Dalam gek lidah buaya terkandung lignin yang mampu menembus dan meresap ke dalam kulit sehingga gel akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit. Akibatnya, kulit menjadi tidak cepat kering; Honey Coconut (Cocos Nucifena)
mampu membunuh jamur dan memulihkan infeksi. Vitamin E (mikronutrien paling utama) yang terdapat dalam bentuk tokoferol berfungsi sebagai antisoksidan yang sangat berguna menjaga kesehatan dan kecantikan kulit, melembutkan kulit; Seaweed (Caulerpa Cupressoides) memberi gizi pada kulit, membuat kulit bercahaya, mencegah jerawat; Greentea (Camellia Sinensis) mengandung zat antioxidan, menghilangkan selulit, mencegah kanker kulit; Cendana (Santallum Album) berkhasiat memutihkan kulit, menjaga kelembaban kulit dan mencegah kulit keriput; Susu mampu memberikan protein pada kulit, melemaskan kulit yang kaku, memberi kesegaran dan menjaga kelembaban kulit; Avocado (Persea Gratissima) memberikan kelembaban alami, sangat cocok untuk kulit kering dan keriput, dan memberi nutrisi pada kulit; Coklat (Theokroma Cacao L)
mengandung antisoksidan yang berfungsi untuk menunda penuaan dini, begitu juga kandungan katekin yang bisa membuat kulit bersih and bercahaya; Strawberry (Fragaria) berfungsi sebagai antioksidan yang bisa menunda proses penuaan dini dan melindungi sel-sel tubuh dari kanker, dan berbagai bahan alami lainnya yang ada di bumi kita tercinta ini.

Paling tidak setelah mengetahui kandungan yang bermanfaat dalam buah, sayuran, tumbuhan dan bahan alami lainnya tersebut kita dapat lebih memanfaatkannya untuk kebutuhan kulit kita. Selain sehat tentu lebih ramah lingkungan. Namun bagaimana jika kita ternyata lebih tertarik pada produk-produk pemutih praktis yang beredar di pasaran? Toh sah-sah saja kalau kita menginginkan yang praktis, namun kita tetap harus jeli/selektif memilihnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memutuskan memakai suatu produk pemutih atau kosmetik. Pertama, pilihlah produk yang sesuai dengan kebutuhan dan tentunya banyak mengandung bahan-bahan alami (seperti yang telah disebutkan di atas). Kedua, pastikan kandungan yang ada dalam produk tersebut tidak menimbulkan alergi ataupu iritasi pada kulit. Ketiga, sebaiknya kita meneliti terlebih dahulu kandungan krim pemutih yang akan dipakai – penggunaan Hidrokuinon dalam kosmetika bebas tak boleh lebih dari 2 persen, hindari kandungan Merkuri karena bila terakumulasi dalam ginjal, dapat mengakibatkan kerusakan fungsi ginjal. Pemutih dalam bentuk tablet minum biasanya mengandung vitamin A, C, E yang mempunyai efek antioksidan namun tentunya harus sesuai dosis yang dianjurkan dokter. Keempat, Jangan tergiur oleh pemutih instan. Pemutih tersebut bisa menimbulkan efek rebound, yaitu memberikan respons berlawanan saat pemakaian dihentikan. Kulit menjadi hitam atau dikotori dengan flek-flek, bahkan merah seperti udang rebus, atau lebih parah lagi muncul kanker kulit. Kelima, jika ingin menggunakan lotion untuk menangkal efek buruk dari matahari, gunakanlah losion pelindung kulit yang mengandung SPF (Sun Protection Filter). Akan lebih baik jika kadar di dalam krim atau losion itu memiliki SPF 15. Bagi mereka yang memakai krim pemutih sebaiknya perlu selalu mewaspadai jika tidak jelas apa kandungan bahan didalamnya sebab tidak semua merek produk pemutih maupun kosmetik yang beredar di pasaran jujur mencantumkan kandungan yang dipakainya.

Sebagian besar kulit orang Indonesia adalah sawo matang dan kuning langsat. Pigmen melanin yang dihasilkan pun lebih banyak dibandingkan orang berkulit putih, karena letak Indonesia di daerah tropis. Pigmen inilah yang menyebabkan kulit menjadi berwarna gelap. Namun bukan berarti pigmen yang dihasilkan kulit tidak memiliki manfaat. Pigmen ini berfungsi menyaring radiasi sinar Matahari yang memang melimpah di daerah khatulistiwa. Dengan benteng pigmen itu, kulit kita tidak mudah terbakar saat terkena sinar matahari.

Perlu diingat, apapun yang kita inginkan untuk kecantikan dan kesehatan kulit tentulah harus diawali dengan kebiasaan kita yang senantiasa menjaga kebersihan kulit dan menghindari terkena sinar matahari langsung. Selain itu, asupan gizi dan istirahat yang cukup, serta senantiasa berpikir positif juga mempengaruhi penampilan kulit. Biarpun 'luarnya' putih, tapi kalau 'dalamnya' hitam, apa artinya? Tak selamanya kulit putih itu cantik. Tetapi hati 'putih' bertahan selamanya.

Hal Sederhana pun Bisa Membuat Saya Lebih Berarti


Oleh : PIETRIADONA


> Sebelumnya, saya cuma mau bilang, apa yang saya tulis ini cuma punya maksud untuk sekedar share tulisan aja syh. Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah Dasar2 Penulisan, dimana dalam tugas kali ini saya dan teman2 sekelas lainnya diinstruksikan untuk membuat tulisan tentang diri sendiri. Okz. <


Pietriadona adalah nama yang orang tua saya berikan sejak saya hadir ke dunia ini pada 31 Mei 1987. Dona, begitu saya akrab disapa oleh orang-orang di sekeliling saya. Memiliki banyak orang yang menyayangi, bersahabat, maupun yang tidak peduli dengan saya membuat saya menjadi lebih memaknai kehidupan saya. Ada banyak hal yang saya bisa lihat, dengar dan rasakan dari perkenalan dengan mereka. Semua itu menjadi pengalaman berharga untuk saya, betapapun tak selalu semanis apa yang diharapkan.

Beberapa pengalaman yang saya peroleh terkadang cukup mampu menginspirasi saya untuk mengabadikannya dalam sebuah tulisan. Entah tulisan yang hanya sekedar untuk catatan pribadi atau memang catatan yang tersusun menjadi sebuah tulisan yang berbait-bait. Tujuan saya mengabadikan pengalaman-pengalaman tersebut bukanlah untuk di publikasikan pada orang lain, namun lebih kepada kepuasan untuk diri sendiri karena sudah bisa menuangkan hal-hal yang ada dalam pikiran saya menjadi sesuatu yang lebih nyata wujudnya, yakni tulisan. Dari kebiasaan menulis hal-hal sederhana inilah yang cukup membantu saya ketika dihadapkan pada tugas-tugas kuliah yang seringkali membutuhkan kemampuan kita dalam menyusun kata-kata dan ide menjadi sebuah tulisan yang sistematis dan dapat dipahami oleh orang lain yang membacanya.

Ketika tulisan itu di baca oleh orang lain dan orang lain itu memahami apa yang saya tulis, itu membuat saya cukup senang. Terlebih lagi ketika tulisan itu ternyata bisa sedikit saja membuat orang lain mengeluarkan kata-kata pujian akan tulisan tersebut, bahkan meskipun hanya sekedar pujian yang terekspresikan dengan mimik wajah si pembaca tulisan tersebut saja saya sudah merasa bangga. Ini berarti saya bisa menunjukkan bahwa saya juga mampu, tentunya mampu versi diri saya sendiri karena bagaimanapun juga penilaian mengenai diri kita sendiri yang lebih obyektif itu datang dari orang lain.

Menulis itu bukan hanya perkara berbakat atau tidak, mudah atau sulit, tapi bagi saya menulis lebih mengutamakan kemauan, kemampuan dan keyakinan diri kita sendiri terhadap apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Bekal lain yang cukup membantu saya dalam menemukan padanan kata-kata menjadi kalimat yang tepat ketika menulis adalah membaca. Meskipun saya lebih menyukai bacaan-bacaan yang tidak terlalu formal dan lebih bersifat menghibur, toh tidak ada salahnya. Lagipula pengetahuan kan tidak hanya didapat dari sesuatu yang formal saja.

Pengalaman saya dalam hal menulis yang paling cukup membuat saya bangga adalah ketika beberapa waktu yang lalu tulisan saya bisa dimuat di majalah internal sebuah BUMN yang mengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia. Meskipun sempat timbul keheranan dalam benak saya kenapa tulisan tersebut bisa dimuat, sebab tulisan tersebut bukanlah tulisan yang bertemakan hal-hal yang berkaitan dengan BUMN tersebut. Namun, terlepas dari apakah tulisan tersebut layak dimuat atau tidak, menarik atau tidak, paling tidak saya sudah berani mencoba menunjukkan sedikit hal positif yang bisa saya lakukan. Lagipula tidak ada ruginya, bahkan saya bisa memperoleh honor sebagai bonus dari tulisan saya tersebut. Setidaknya dengan menulis itulah yang membantu saya untuk menuangkan ide-ide yang bersemayam di kepala saya.

Apapun yang kita miliki meskipun kecil/sepele bagi orang lain akan menjadi sangat berharga ketika kita mampu dan mau menjadikan sesuatu yang kecil/sepele itu menjadi lebih berarti dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Kamis, 10 September 2009

Mengudara Tanpa Batas Meski Keadaan Terbatas



Oleh : Pietriadona

(Tulisan ini pernah dimuat dalam majalah Warta Pertamina edisi Mei 2008)

Mendengar kata Radio, yang langsung muncul di bayangan kita biasanya suara orang yang sedang asyik bercuap-cuap membahas suatu topik atau sekedar obrolan santai dan menghibur. Alunan music backsound pun menjadi latarbelakang yang semakin menambah keasyikan obrolan di “udara”. Berbagai lagu-lagu yang sedang digemari juga menjadi bagian terpenting dari siaran. Iklan audio pun tidak kalah seringnya muncul. Tidak ada hentinya semua itu diperdengarkan di telinga pendengarnya selama jam siaran.

Gambaran tersebut memang sudah tepat untuk siaran stasiun-stasiun radio yang biasa kita dengar selama ini yang mampu menjangkau luas wilayah pendengarnya atau dikenal dengan istilah Radio Komersil. Kendala siaran radio seperti ini kebanyakan hanya terletak pada masalah teknis seperti gangguan gelombang walaupun tidak menutup kemungkinan adanya kendala-kendala lain. Namun biasanya kendala-kendala seperti ini kurang terlihat bahkan tidak nampak dipermukaan yakni dikalangan pendengarnya. Lain halnya dengan penyelenggaraan siaran Radio Komunitas.

Sebelum mengulas lebih jauh tentang radio komunitas, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu, apa sebenarnya radio komunitas itu? Radio Komunitas adalah stasiun siaran radio yang dimiliki, dikelola, diperuntukkan, diinisiatifkan dan didirikan oleh sebuah komunitas (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Radio_Komunitas). Dari definisi tesebut kita dapat menyimpulkan bahwa dalam keberdaannya, radio komunitas memang selalu dituntut untuk dapat menyajikan informasi-informasi, hiburan-hiburan atau apapun yang dibutuhkan oleh komunitasnya. Sesuai dengan fungsi-fungsi umum yang dimiliki media lainnya, yakni berfungsi dalam menginformasikan (to inform), mendidik (to educate), menghibur (to entertaint) serta mengajak (to persuade).

Tonggak pertumbuhan radio komunitas sekitar tahun 2000. Kemunculannya bisa dikatakan sebagai “anak” dari reformasi pada tahun 1998 yang ditandai dengan dibubarkannya Departemen Penerangan yang dulunya merupakan otoritas tunggal pengendali media di tangan pemerintah. Radio komunitas bisa saja lahir di lingkungan peminat bidang tertentu, pemukiman warga, sekolah, kampus dan sebagainya.


Di lingkungan kampus sendiri, keberadaan radio komunitas bukanlah hal yang asing lagi, biasanya disebut dengan radio kampus. Radio ini merupakan suatu stasiun siaran radio komunitas yang diselenggarakan dilingkungan kampus dan sekitarnya. Jangkauan wilayah siarannya hanya sekitar 5 KM saja, sedangakan gelombang frekuensinya hanya ada pada frekuensi 107,7 FM sampai 107,9 FM. Dengan sasaran pendengar atau target audience-nya adalah mahasiswa, dosen, karyawan, dan tentunya mereka yang menjadi “tetangga” dari kampus tersebut (baca: masyarakat sekitar kampus). Melihat coverage dan lokasi dari penyelenggaraan siarannya, tentulah kita bisa menebak bahwa materi siaranya pun akan lebih diwarnai dengan unsur pendidikan. Kebutuhan akan informasi yang tiada habisnya dan adaptasi terhadap keadaanlah yang mendorong semakin memacu pertumbuhan radio kampus di lingkungan civitas akademika ini.

Radio kampus cukup memiliki peran terutama dalam pemenuhan kebutuhan komunitas (target audience-nya) tehadap informasi-informasi yang dibutuhkan khususnya dalam hal-hal yang bersifat informasi akademik, seperti informasi tentang perkuliahan, proses administrasi kampus (jadwal pembayaran dan registrasi ulang), penyelenggaraan event-event penting, dan sebagainya. Juga sebagai sarana untuk menyalurkan bakat dan minat dalam bidang penyiaran.

Masalah perizinan sering kali menjadi kendala dalam pengoperasionalannya. Tentunya setelah masalah-masalah yang sudah lazim ditemukan, seperti dana dan sumber daya manusia. Izin dalam penyelenggaraan siaran tidak mudah untuk didapat oleh radio komunitas. Tanpa izin dari KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) , bisa-bisa hukum akan terlibat, radio ini akan dibredel.

Satu-satunya radio komunitas kampus di Indonesia yang telah “mengantongi” izin resmi dari KPI adalah Badan Penyelenggaraan Radio Siaran Educational Radio FM (BPRS Era FM). Bagi radio yang berada dibawah naungan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini, perolehan izin resmi dari KPI bukanlah suatu hal yang mudah. Melalui perjuangan yang cukup berliku sejak tahun 2004 kini Era FM telah berhasil secara resmi mengudara pada frekuensi 107.8 FM sebagai radio komunitas.

Pencapaian ini menjadikan Era FM semakin berpegang pada komitmennya yakni sebagai media informasi, komunikasi, dan pendidikan yang bersifat: independen, netral, terbuka, mandiri, non-profit oriented, dan dapat dipertanggungjawabkan di muka publik. Dengan komitmen tersebut Era FM terus berusaha mencapai visinya yaitu ikut berperan serta dalam usaha-usaha pengembangan dan pemberdayaan mahasiswa serta masyarakat melalui media informasi, komunikasi, pendidikan dan entertaiment dengan mengoptimalkan institusi perguruan tinggi.

Dibalik kesuksesannya dalam “menaklukan” izin KPI mungkin kita bisa sedikit melongok pada sejarah singkat berdirinya radio ini. Saat itu sekitar tahun 1999 Era FM didirikan atas prakarsa mahasiswa teknik elektro, bisa dikatakan ini merupakan experiment project untuk mengaplikasikan teori yang mereka dapat dalam perkuliahan. Keberadaan Era FM pun semakin menjangkau lingkup yang lebih luas. Perekrutan anggotaannya tidak lagi hanya terbatas bagi para mahasiswa teknik saja, namun sudah menjangkau lingkup universitas. Berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945; Pasal 13, 21, 22, 23, 24 Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2002 Tentang Penyiaran; serta Tri Dharma Perguruan Tinggi radio, ini terus mengudara meski berbagai kendala menghadang di depan mata. Termasuk kondisi ruang siaran yang sederhana dan jadwal siaran yang terkadang hanya terisi oleh playlist dari monitor karena penyiarnya harus masuk kelas untuk berkuliah. Namanya juga mahasiswa, sekalipun jadwal siaran telah tersusun dengan rapi namun apadaya dengan kebentrokan jadwal kuliah yang sewaktu-waktu dapat saja berubah. Jadi ya tidak bisa ada yang dipersalahkan atas kesemrawutan jadwal siaran. Toh, prioritas utama seorang mahasiswa seharusnya kan memang kuliah.

Melalui berbagai acara siaran mulai dari Morning Soul, Request Pagi, Lunch Break, Acara Mingguan, Request Sore, dan After Skull, radio yang bermarkas di Gedung Daksinapati lt. 1 ruang 104 UNJ Rawamangun Muka, Jakarta ini terus berupaya melaksanakan siaran radio yang mampu diterima kehadiranya di hati komunitasnya. Terus dihadirkan ditelinga pendengarnya Acara Mingguan yang terdiri dari Sains Tech, Era Explore, Serabi, Op-Amp, dan Rocketeers. Semua penyiarnya adalah mahasiswa UNJ sendiri. Seringkali siaran Era FM mengundang Edu Friend (Sapaan untuk pendengar Era FM) dari berbagai jurusan / organisasi di dalam kampus untuk menjadi narasumber dalam acara-acara Era FM. Tidak hanya itu, di beberapa acara tertentu, para edu friend diberikan kesempatan untuk berkirim salam ataupun merequest lagu. Semua ini kembali lagi pada konsep radio komunitas yang memang “Dari”, “Untuk”, dan “Oleh” Komunitas

Selama segala sesuatu menjaga konsistensinya dan terus berusaha adaptif dengan situasi maka segala problematika yang ada bukanlah menjadi penghalang dalam kemajuan. Namun, bisa terus menjadi cambuk kesuksesan demi tercapainya eksistensi yang bernilai. Semoga sukses bukanlah mimpi belaka. Jika yakin dan berusaha, maka siapapun, bagaimanapun dan apapun tentu bisa mewujudkannya.